Yoandri Hernandez, pria di Baracoa, Provinsi Guantanamo, Kuba mempunyai 24 jari, masing-masing enam di tangan kanan dan kiri, juga kedua kakinya.
Meski demikian, Hernandez justru merasa bangga memiliki jari lebih. Dia bahkan menyebutnya sebagai anugerah.
Dia mengatakan jari itu membuatnya berbeda dan membuat dia bisa memanjat pohon kelapa dan memotong kelapa dengan cepat.
Tak kalah penting, dia kerap diminta berpose bersama turis dengan bayaran US$10 sekali jepret. Ini tentu rezeki.
Soalnya, gaji pekerja tambang emas itu rata-rata cuma US$20 per bulan.
“Berkat saya memiliki 24 jari, saya bisa mencari nafkah. Saya tidak memiliki pekerjaan tetap,” kata Hernandez seperti dikutip Associated Press.
Dikenal sebagai polydactyly, kondisi Hernandez sebenarnya relatif umum. Namun, jarang ada jari tambahan dengan kondisi begitu sempurna.
Siapapun yang dengan cepat melirik tangannya, bakal sulit mendapati ada sesuatu yang berbeda. Mereka baru tersadar, setelah memperhatikannya dengan seksama dan menghitungnya.
Hernandez berkisah, saat anak-anak dia dikunjungi seorang ahli ortopedi yang juga adalah salah satu dokter Fidel Castro.
Dokter itu mengatakan dia tidak pernah melihat kasus polydactyly begitu sempurna seperti pada jari-jarinya.
“Dokter itu sangat terkesan ketika melihat jari-jari saya,” kata Hernandez, yang merupakan satu-satunya orang di keluarganya yang memiliki jari berlebih.
Beruntung, sedari kecil, tidak ada orang yang memperlakukannya berbeda terkait jari-jari istimewanya itu.
“Sebaliknya, orang mengagumi saya dan saya memiliki sejuta teman. Saya sangat bangga,” katanya.
Toh diakuinya, kondisi itu kadang membuat sedikit kebingungan. “Ketika duduk di bangku sekolah dasar, guru saya bertanya kepada murid-murid berapa lima ditambah lima.
Saya waktu itu sangat pemalu, dan tidak mengatakan apa-apa. Guru itu lalu menyuruh saya menghitung jumlah jari saya, dan saya lalu menjawab: 12. Mendengarnya, dia awalnya kesal. Namun, memang benar begitu adanya,” kata Hernandez sambil tertawa.(dailymail/kompas/viva/icc.wp.com)
0 komentar:
Posting Komentar