Kisah ini beredar di kalangan pelaut Norwegia dan Islandia: di dalam lautan luas hidup monster laut bernama Kraken. Ia sanggup menelan kapal besar atau ikan paus hanya dalam sekali membuka mulut.
Legenda Kraken hidup selama ribuan tahun. Meski terdengar fiksi, Kraken muncul dalam buku sejarah alam Norwegia, ‘Natural History of Norway‘ terbitan tahun 1752 yang dikarang Uskup Borgen, Erik Pontoppidan.
Kini seorang peneliti mengklaim, ia telah menemukan bukti bahwa mahluk mistis itu benar-benar ada.
Adalah Mark McMenamin, paleoantologis dari Mount Holyoke College, Massachusetts, yang mengaku menemukan sisa-sisa mahluk laut, di mana Kraken diduga kuat berada di balik kematian mereka.
McMenamin mengatakan, bukti keberadaan Kraken yang panjangnya bisa mencapai 30 meter, berasal dari bekas luka menganga yang ada di tubuh reptil laut raksasa predator, ichthyosaur yang besarnya mirip bus sekolah. Mahluk itu tenggelam dengan kondisi leher patah.
Hasil temuan itu dipresentasikan dalam pertemuan tahuan Geological Society of America di Minneapolis.
Peneliti mengklaim, dasar teorinya adalah, lokasi fosil dan tanda hisapan pada tulang . Sementara para kritikus menganggap, klaimnya itu tak lebih dari sekedar dugaan.
Teori itu muncul saat McMenamin mulai meneliti sembilan sisa-sisa ichthyosaur dari spesies Shonisaur di Berlin-Ichthyosaur State Park di Nevada.
Awalnya diduga, mahluk dengan kepala mirip lumba-lumba, dengan moncong panjang bergigi, mirip dengan ikan paus, meninggal karena plankton beracun yang tumbuh di dasar laut.
Namun, dugaan itu dibantah McMenamin. “Saya menyadari, selalu ada kontroversi tentang segala sesuatu yang terjadi di kedalaman. Mungkin ada hal menarik yang sedang terjadi.”
Tak hanya tanda-tanda pada tulang yang menguatkan teori bahwa mahluk itu tak tewas secara bersamaan.
McMenamin mengatakan, susunan tulang memberi petunjuk, mahluk seperti cumi, atau Kraken telah menenggelamkan ichthyosaur dan mematahkan lehernya.
McMenamin mengatakan, binatang yang dimangsa dibawa dari lokasinya terbunuh ke sebuah tempat yang diduga sebagai sarang Kraken, dan dibuang dalam pola tentakel makhluk misterius itu. Ia mengklaim telah menemukan sarang Kraken.
Lalu, mengapa tak ada fosil Kraken yang ditemukan? McMenamin berdalil, cumi-cumi adalah mahluk bertubuh lunak.
McMenamin sadar, teorinya tentang sarang Kraken ini kontroversial, dan terancam dibantai banyak ilmuwan. Tapi ia siap menghadapinya. “Kami menemukan kasus yang bagus,” kata dia.
Secara terpisah, Brian Switek, peneliti dari New Jersey State Museum, menulis untukWired.com, mengatakan, teori McMenamin adalah tidak lebih dari ‘membaca tulang’. (sumber: LiveScience, DailyMail, vivanews/umi/icc.wp.com)
0 komentar:
Posting Komentar