Pages

Labels

Senin, 01 September 2014

SUMBER ENERGI ALTERNATIF

KELOMPOK 1 

Ketua : Wigia Hanalia Lopo

Anggota  :  - Adil Wahyudi
                      - Gebie Sara Felina
                      - Gustafianul Shiddiq Akbar
                      - Raisa Adjeng Aldhiza


Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change.

Beberapa contoh dari Sumber energy alternative :

Heliokultur 
Heliokultur adalah proses memanen energi matahari menjadi bahan bakar dengan memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan pertanian.


Biogas hasil pencernaan 
Berhubungan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan ketika kotoran hewan membusuk. Gas ini dapat diperoleh dari sampah dan sistem saluran limbah. Sistem penghasil biogas digunakan untuk menghasilkan untuk memproses gas metana melalui bakteri atau dekomposer yang memecah biomassa dalam lingkungan atau kondisi anaerobik. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Alkohol sebagai alternatif bahan bakar fosil
Pada tahun 1917, Alexander Graham Bell mengusulkan etanol dari jagung dan bahan pangan lainnya sebagai bahan bakar pengganti batu bara dan minyak dan menyatakan bahwa dunia dekat dengan masa di mana kedua jenis bahan bakar tersebut akan segera habis. Sejak tahun 1970, Brazil telah memiliki program bahan bakar etanol yang menjadikan negara tersebut penghasil etanol kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan eksportir terbesar dunia. Program etanol Brazil menggunakan peralatan modern dan bahan baku tebu yang murah sebagai bahan baku, dan residu yang dihasilkan dari proses tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk proses berikutnya. Saat ini tidak ada lagi kendaraan pribadi di Brazil yang dijalankan dengan bensin murni. Di akhir tahun 2008 Brazil telah memiliki sedikitnya 35.000 stasiun pengisian bahan bakar dengan sedikitnya satu pompa etanol.

Alternatif "zero carbon"

Dari sudut pandang isu perubahan iklim, bahan bakar ekonomis rendah karbon adalah sumber alternatif untuk mengeliminasi emisi karbon dan metana. Demi tujuan ini, sumber energi terbarukan dan berkelanjutan seperti biomassa, dan hidrogen yang dihasilkan dari gas alam, tidak tersedia secara ekonomis untuk melawan peningkatan karbon secara global. Energi nuklirdan tehnik penangkapan dan penyimpanan karbon seperti teknologi batu bara bersih adalah teknologi energi alternatif yang rendah emisi karbonnya, namun tidak sesuai dengan tujuan bahwa energi alternatif harus tidak merusak lingkungan.
»»  Continue Reading...

DAMPAK PENGGUNAAN PLASTIK

Buangan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat di sekitar kita yang sering disebut sampah. Salah satunya sampah berupa plastik. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Diperkirakan, di dunia setiap tahun menggunakan sampah plastik mencapai 1 triliun. Jika sampah-sampah ini dibentangkan di permukaan bumi, maka dapat membukus permukaan hingga 10 kali lipat. Sampah kantong-kantong plastik inilah sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan. Apalagi, saat ini diperkirakan 170 kantong plastik setiap tahun dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan, lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahun. Bagi kesehatan, tentu ini sangat berbahaya. Hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik sulit terdekomposisi atau terurai, sehingga laut membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan jenis sampah ini. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Bila dibuang ke sungai atau ke laut,  maka butuh waktu lama laut mengurainya.

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.

Jika sampah plastik di bakar akan mengeluarkan gas rumah kaca. Akibat pembakaran ini, maka proses pembakaran plastik tidak sempurna dan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya bisa memicu penyakit kanker, gangguan sistem saraf, pernapasan, hepatitis, pembengkakan hati bahkan depresi. Apabila sampah plastik di buang di perairan maka  berujung banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul lalu tersumbat. Artinya, dari dua sampah plastik yang ditimbulkan tentunya akan menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun kesehatan. Sampah plastik juga dapat memengaruhi iklim. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahun. Proses produksinya sangat tidak hemat energi.

Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kala dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.

 Buangan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat di sekitar kita yang sering disebut sampah. Salah satunya sampah berupa plastik. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Diperkirakan, di dunia setiap tahun menggunakan sampah plastik mencapai 1 triliun. Jika sampah-sampah ini dibentangkan di permukaan bumi, maka dapat membukus permukaan hingga 10 kali lipat. Sampah kantong-kantong plastik inilah sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan. Apalagi, saat ini diperkirakan 170 kantong plastik setiap tahun dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan, lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahun. Bagi kesehatan, tentu ini sangat berbahaya. Hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik sulit terdekomposisi atau terurai, sehingga laut membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan jenis sampah ini. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Bila dibuang ke sungai atau ke laut,  maka butuh waktu lama laut mengurainya.

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat daripolychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:

§  Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
§  Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
§  PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
§  Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
§  Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.

Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirupdioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.


kelompok 5 :

1. Disty Wisdayani
2. Fachrul Rozi
3. Muh. Syafri S
4. Nurul Auliya
5. Stefanny Aureliya Adista 


»»  Continue Reading...
 

Barclays Premier League Table

Translate Here