Buangan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat di
sekitar kita yang sering disebut sampah. Salah satunya sampah berupa plastik. Nama
plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset
bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Diperkirakan, di dunia setiap tahun menggunakan sampah
plastik mencapai 1 triliun. Jika sampah-sampah ini dibentangkan di permukaan
bumi, maka dapat membukus permukaan hingga 10 kali lipat. Sampah
kantong-kantong plastik inilah sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan.
Apalagi, saat ini diperkirakan 170 kantong plastik setiap tahun dimanfaatkan
untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan, lebih dari 17 miliar kantong plastik
dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahun. Bagi
kesehatan, tentu ini sangat berbahaya. Hasil kajian dan penelitian menunjukkan
bahwa sampah plastik sulit terdekomposisi atau terurai, sehingga laut
membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan jenis sampah ini. Jika
dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan. Bila dibuang ke sungai atau ke laut, maka butuh waktu lama
laut mengurainya.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang
tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah
daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk
menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar
dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik
dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kita yang berada di Indonesia penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.
Jika sampah plastik di bakar akan mengeluarkan gas
rumah kaca. Akibat pembakaran ini, maka proses pembakaran plastik tidak
sempurna dan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya
bila terhirup manusia. Dampaknya bisa memicu penyakit kanker, gangguan sistem
saraf, pernapasan, hepatitis, pembengkakan hati bahkan depresi. Apabila sampah
plastik di buang di perairan maka berujung banjir, karena menyumbat
saluran-saluran air, tanggul lalu tersumbat. Artinya, dari dua sampah plastik
yang ditimbulkan tentunya akan menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun
kesehatan. Sampah plastik juga dapat memengaruhi iklim. Sejak proses produksi
hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke
atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahun. Proses produksinya sangat tidak hemat energi.
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun
dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye
untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah
menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas
kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang
signifikan. Kala dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah
kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Buangan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat di
sekitar kita yang sering disebut sampah. Salah satunya sampah berupa plastik. Nama
plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset
bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Diperkirakan, di dunia setiap tahun menggunakan sampah
plastik mencapai 1 triliun. Jika sampah-sampah ini dibentangkan di permukaan
bumi, maka dapat membukus permukaan hingga 10 kali lipat. Sampah
kantong-kantong plastik inilah sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan.
Apalagi, saat ini diperkirakan 170 kantong plastik setiap tahun dimanfaatkan
untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan, lebih dari 17 miliar kantong plastik
dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahun. Bagi
kesehatan, tentu ini sangat berbahaya. Hasil kajian dan penelitian menunjukkan
bahwa sampah plastik sulit terdekomposisi atau terurai, sehingga laut
membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan jenis sampah ini. Jika
dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan. Bila dibuang ke sungai atau ke laut, maka butuh waktu lama
laut mengurainya.
Sebagaimana yang
diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah
menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada
500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun.
Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya,
diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik
yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat
sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan
waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan
sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan
udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene.
Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat
diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil)
terbuat daripolychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur
mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga
membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara
lain:
§ Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
§ Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam
tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
§ PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh
binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai
makanan.
§ Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap
ke dalam tanah.
§ Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga
menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah
yang mampu meyuburkan tanah.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk
membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai
partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara.
Bila manusia menghirupdioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit
di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan
gejala depresi.
kelompok 5 :
1. Disty Wisdayani
2. Fachrul Rozi
3. Muh. Syafri S
4. Nurul Auliya
5. Stefanny Aureliya Adista
0 komentar:
Posting Komentar